BERITAKU.NET – Pendirian kampus Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Negeri Yogjakarta (UNY) di Kabupaten Blora menuai polemik.
Awalnya, beredar kabar kampus tersebut bakal didirikan di kecamatan Blora. Namun, rencana tersebut tampaknya tidak jadi, dan berembus kabar lainnya kampus tersebut bakal dipindah di kecamatan Cepu.
Sejumlah warga yang mayoritas berada di sekitar kecamatan Blora tetap menginginkan agar kampus tersebut didirikan di wilayah kecamatan tersebut.
Sehingga hal tersebut menciptakan situasi yang kurang kondusif untuk pendirian kampus negeri di kota Samin itu.
Menanggapi adanya polemik tersebut, Bupati Blora, Arief Rohman angkat bicara.
“Nah, ini keputusannya nanti kita enggak bisa putuskan sendiri. Jadi akan melibatkan dari eksekutif, legislatif, dengan pihak UNY, ” ucap Arief saat ditemui awak media usai rapat paripurna di Gedung DPRD Blora, Rabu (14/5/2025).
Arief menjelaskan pihaknya hanya menyediakan sejumlah lokasi yang sekiranya cocok untuk dijadikan kampus.
Sedangkan, pemilihan tempat tampaknya tetap menjadi hak prerogatif dari UNY sendiri.
“Antara mana Blora, Cepu, bahkan kalau memang ada alternatif lain coba kita tawarkan seperti Jepon atau Kunduran yang kita punya aset, coba kita tawarkan beberapa alternatif pilihan. Nah, soal nanti yang dipilih, nanti kita nunggu dari UNY tentunya,” terang dia.
Arief mengatakan pihak rektorat UNY sudah meninjau lokasi yang berada di depan Pasar Sido Makmur Blora.
Namun, pihak rektorat UNY kata Arief condong memilih untuk mendirikan kampus di kecamatan Cepu.
“Termasuk akses, aksesibilitas termasuk memang di Cepu ini bocorannya lebih dilirik dari pihak UNY karena dari sisi untuk vokasi, sarana-prasarana pendukung ada stasiun, ada terminal dan sebagainya,” ujar dia.