JAKARTA, beritaku.net – Siapa sangka limbah plastik bisa jadi jalan rezeki dan membawa pulang penghargaan emas? Itulah yang dibuktikan PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) lewat program inovatifnya bersama UMKM daur ulang asal Sleman, Yogyakarta.
Dalam ajang Circular Economy and Sustainability Awards (CESA) 2025, PLN UIT JBT sukses menyabet penghargaan Gold berkat kolaborasi dengan Paste Laboratory (Paste Lab), UMKM kreatif yang menyulap limbah plastik menjadi produk berkualitas tinggi seperti meja, kursi, dan bahkan jam dinding. Produk-produk ini tak hanya laris di pasar lokal, tapi juga sudah menembus pasar Inggris dan Jerman.
“Dari sampah jadi berkah. Lewat ekonomi sirkular, kami bantu dorong pertumbuhan usaha dan kesadaran lingkungan,” ujar Abdul Salam Nganro, General Manager PLN UIT JBT.
Program ini dijalankan melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli. Sejak Juli 2024, PLN UIT JBT telah menyalurkan bantuan berupa alat produksi, listrik, hingga pelatihan untuk Paste Lab. Hasilnya? Produksi meningkat dua kali lipat, pendapatan melonjak dari Rp25 juta jadi Rp120 juta per bulan, dan lapangan kerja tercipta untuk lebih dari 30 orang – termasuk penyandang disabilitas.
Tak hanya fokus pada produksi, PLN UIT JBT juga membangun ekosistem ekonomi sirkular. Paste Lab kini menerima sampah plastik dari lingkungan PLN sendiri untuk diolah menjadi produk baru yang ramah lingkungan dan bernilai tinggi.
Dalam acara penyerahan penghargaan yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta (18/7/2025), Firdaus Mochamad Nur, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UIT JBT, menerima penghargaan langsung dari Ketua Umum CFCD Foundation.
“Kolaborasi ini bukan hanya berdampak ekonomi, tapi juga sosial dan lingkungan. Ini bukti nyata bahwa limbah punya nilai,” kata Firdaus.
Dari segi dampak sosial, program ini mencatat nilai SROI (Social Return on Investment) sebesar 4,69 dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 93,6 — angka yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program.
Tak berhenti di situ, PLN UIT JBT juga melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, komunitas bank sampah, PKK, hingga kampus ternama seperti UGM, UTY, dan UNS, dalam edukasi tentang ekonomi sirkular.
Lewat program ini, PLN UIT JBT tidak hanya mengubah cara pandang terhadap sampah, tapi juga turut berkontribusi pada pencapaian SDGs poin 8, 9, 12, dan 13 — mencakup pekerjaan layak, inovasi industri, konsumsi berkelanjutan, dan aksi iklim.
PLN UIT JBT berharap langkah ini bisa menjadi contoh nyata bahwa limbah bukan akhir, tapi awal dari peluang besar.
