BERITAKU.NET – Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari berbagai daerah di Jawa Tengah berkumpul di Rembang, pada Kamis (28/8/2025).
Pertemuan ini menghasilkan lahirnya gerakan Aliansi DPC untuk Perubahan dan Kebaikan (Apik) PPP yang mendorong adanya reformasi sistem pemilihan ketua umum dalam muktamar partai.
Aliansi ini diinisiasi oleh KH Idror Maimoen (Gus Idror), putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair yang dikenal sebagai tokoh besar PPP.
Nama Apik sendiri dipilih sebagai simbol harapan adanya perbaikan dan pembaruan di tubuh partai.
“Kenapa Apik, karena kami menginginkan ada perbaikan, ada perubahan di tubuh partai ini. Nama Apik ini inisiatifnya muncul dari Gus Idror,” ujar Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Abdul Aziz.
Pertemuan yang dihadiri perwakilan DPC PPP dari Rembang, Pati, Blora, dan Jepara itu sepakat mendorong agar muktamar mendatang tidak lagi menggunakan sistem one man one vote dalam pemilihan ketua umum.
Menurut mereka, sistem tersebut selama ini justru menjadikan muktamar sebagai ajang kontestasi antar kandidat yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
Sebagai alternatif, Apik PPP menawarkan konsep pembentukan lembaga beranggotakan 99 orang yang memiliki kewenangan tertinggi dalam organisasi.
Lembaga inilah yang nantinya berhak menyusun struktur kepengurusan partai, termasuk menentukan ketua umum.
“Kami ingin memperkuat keterlibatan elite partai. Tokoh-tokoh yang punya kredibilitas, integritas, dan kompetensi bisa bergabung dalam satu tim untuk membangun PPP dengan wajah baru,” jelas Abdul Aziz.
Sementara itu, Ketua Apik KH Ubaidillah Wahab, pengasuh Ponpes Salafiyah Kajen, menegaskan bahwa perubahan harus dimulai dari internal partai sendiri.
“Dari berbagai lintas kabupaten ini kami sepakat, kalau ingin PPP lebih baik, maka perubahan sistem pemilihan harus menjadi langkah awal,” tegasnya.
Gerakan ini rencananya akan diperluas dengan mengajak DPC PPP lain dari berbagai daerah untuk ikut bergabung.
Harapannya, gagasan perubahan ini dapat menguatkan PPP agar kembali menjadi partai besar dengan pondasi yang lebih solid dan modern.
