GROBOGAN, (beritaku.net) – Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto mengingatkan pentingnya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Hal tersebut disampaikan saat menggelar Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana di Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Rabu (06/10/2021).
“Ini merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang berfokus kepada keluarga,” jelas Edy Wuryanto.
Selain urusan KB, jelas Edy Wuryanto, sebagai mitra DPR RI Komisi IX, BKKBN setidaknya ada tiga tugas BKKBN dalam mengendalikan para remaja di Indonesia. Mulai dari pencegahan hamil di luar nikah, pernikahan usia dini, dan pencegahan ketergantungan narkoba.
Menurut Edy Wuryanto, banyak persoalan kependudukan yang kemudian muncul karena tidak adanya perencanaan yang matang dalam keluarga. Baginya, keluarga sebagai kelompok terkecil dalam masyarakat, maka kualitas keluarga yang baik akan membentuk masyarakat berkapasitas.
Untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan berkapasitas, kata Edy Wuryanto, hal itu dapat dimulai dengan perencanaan perkawinan yang baik. Karena perkawinan yang direncanakan dengan baik, akan menghasilkan keluarga yang berkualitas.
“Contoh lahir anak jadi kecil, kurang pertumbuhan gizinya yang sering disebut dengan stunting, karena usia pernikahan terlalu dini. Untuk perempuan usia nikah 21 tahun,” kata politisi PDIP tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Edy Wuryanto juga menjelaskan makna dari stunting yang masih juga ditemui di sejumlah daerah. Stunting dapat disebabkan karena pada saat ibu hamil nutrisi tidak terpenuhi. Dan saat lahir mengalami kegagalan tumbuh dan perkembangan otak, sehingga anaknya kerdil dan otaknya tidak pintar.
“Itu namanya stunting,” terang Edy Wuryanto.
Menurutnya, persoalan pernikahan usia dini yang masih banyak ditemukan di sejumlah tempat, akan menimbulkan efek negatif bagi para pelakunya. Makanya semua keluarga didata dipetakan agar BKKBN tahu keluarga mana yang nanti akan digarap sesuai tugas fungsi BKKBN. “Banyak persoalan yang muncul dalam keluarga, karena tidak merencanakan perkawinan dengan baik. Nah, mengatasi persoalan ini maka pemerintah sudah meluncurkan berbagai program khususnya melalui BKKBN. Ini harus didukung oleh seluruh masyarakat,” tandas Edy Wuryanto.***