BLORA, (beritaku.net) – Angka pengangguran sepertinya menjadi momok yang menakutkan bagi setiap individu ataupun mungkin masyarakat.
Padahal banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran, seperti bekerja serabutan, pergi merantau ke kota urban, atau bisa juga menjadi tenaga migran dengan bekerja di luar negeri.
Seperti yang dilakukan oleh Gilang Cahyadi. Pemuda berusia 22 tahun itu memilih untuk pergi merantau ke luar negeri dengan tujuan Jepang, agar tidak menjadi pengangguran.
Dengan bekerja di Jepang, pria asal Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu yakin mendapatkan modal sebanyak-banyaknya untuk kemudian pulang ke Indonesia dengan berwirausaha membuat bengkel mobil.
“Alasannya karena modal, saya bercita-cita yaitu ingin memiliki bengkel mobil sendiri, karena waktu SMK jurusan otomotif sehingga ingin mendalami hal tersebut, oleh karena itu saya pengin ke Jepang untuk menambah pengalaman saya dan jugabuntuk mencari modal,” ucap Gilang di sela-sela belajar bahasa Jepang di LPK Genki Kenshu Senta, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (29/12/2022).
Dengan berlatih bahasa Jepang selama tiga bulan, dari bab 1 sampai 25 atau setara dengan level bahasa Jepang N5, dirinya siap menjadi pahlawan devisa sekitar tiga tahun di negeri sakura.
“Saya sendiri Alhamdulillah sudah mendapatkan job di Hokkaido, kemungkinan keberangkatan sekitar bulan Maret 2023,” kata dia.
Untuk bisa bekerja di Jepang, memang tidak mudah. Dirinya harus merogoh kocek sekitar 30an juta untuk berlatih bahasa Jepang dan biaya lainnya untuk dapat pergi ke negeri anime itu.
“Saya memilih LPK Genki Kenshu Senta karena dekat dengan rumah dan mungkin biayanya cukup terjangkau daripada LPK swasta yang lain, sekitar Rp 30 jutaan untuk biaya pembelajaran dan biaya pemberangkatan,” terang dia.
Lain Gilang, lain pula Diah Kharisma Rahayu. Perempuan asal Lampung itu rela jauh-jauh datang ke Blora untuk menimba ilmu bahasa Jepang di LPK Genki Kenshu Senta.
Menurutnya, LPK bahasa Jepang satu-satunya di Kabupaten Blora tersebut memiliki track record yang baik dibandingkan dengan LPK lainnya.
“Ya karena menurut saya Genki kan ada di provinsi Jawa tengah, kalau terpercaya, orang-orangnya ramah-tamah terus untuk biayanya juga lumayan terjangkau, terus sudah dicek di website di Kemenaker, LPK Genki sudah masuk ke dalam situs,” kata dia.
Perempuan berusia 20 tahun tersebut mengaku dengan belajar bahasa Jepang sekitar tiga bulan, dirinya sudah mendapatkan tawaran untuk bekerja di Jepang pada awal tahun ini.
“Alhamdulillah sudah dapat kerja di Hokkaido, berangkat bulan Maret 2023. Saya kebetulan di peternakan, bagian pemerahan susu, itu mungkin bekerjanya pakai mesin, kerjanya 8 jam,” terang dia.
Sementara itu, Ketua LPK Genki Kenshu Senta, Soleh mengungkapkan tujuan didirikannya lembaga tersebut untuk mengurangi angka pengangguran bagi para anak muda.
Sebab, banyak anak-anak muda lulusan SMA sederajat yang masih bingung untuk menentukan masa depannya karena semakin sedikitnya lowongan pekerjaan yang tersedia.
“Harapannya dengan adanya LPK Genki ini tentu bisa mengurangi pengangguran di Blora, kan di Blora banyak anak SMK SMA itu setelah lulus bingung mau ke mana, akhirnya kerja yang tidak sesuai bayangannya, mungkin bisa melihat potensi di Genki supaya masa depan mereka lebih tercerahkan,” jelas dia.
Menurutnya, kesempatan anak-anak muda Indonesia untuk bekerja di negeri sakura sangat besar
Bahkan, pihaknya diminta untuk terus mengirimkan tenaga kerja sekitar 50 orang tiap bulannya untuk pergi merantau ke Jepang.
“Lulusan LPK Genki ini macam-macam, ada yang bekerja di manufaktur, di pertanian peternakan, yang paling banyak itu di bidang Gemba, itu konstruksi,” kata dia.
Selain itu, setelah selesai bekerja di Jepang, kesempatan untuk bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia juga sangat terbuka.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Mizuki Matsumoto selaku advisor LPK Genki Kenshu Senta saat sedang berada di Blora.
“Kalau kerja di Jepang, punya pengalaman dan mengerti budayanya orang Jepang, mereka setelah balik ke Indonesia bisa bekerja di perusahaan Jepang, gajinya cukup tinggi dan jabatannya juga lumayan, dan bisa kerja sampai usia pensiun, sehingga mempunyai hidup yang lebih stabil,” kata Mizuki yang merupakan orang Jepang.
