Bandung Barat, Beritaku.net — Dalam upaya nyata mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN UIT JBT berkolaborasi dengan SMK Cendekia Batujajar melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan. Kerjasama ini ditandai dengan peluncuran program konversi kendaraan listrik yang berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025, di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Abdul Salam Nganro, menjelaskan bahwa percepatan ekosistem kendaraan listrik adalah misi bersama yang diusung PLN di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi bagian penting dalam upaya menurunkan emisi karbon di sektor transportasi, sejalan dengan target Net Zero Emission pada 2060.
“Dalam bidang transmisi, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi melalui program TJSL di sektor pendidikan. Ini merupakan kolaborasi strategis antara industri dan pendidikan untuk mendukung dekarbonisasi transportasi dengan kendaraan listrik,” jelas Abdul Salam.
Kepala Sekolah SMK Cendekia Batujajar, Nurjaman Hidayatulloh, menyambut positif inisiatif ini. Ia berharap manfaat program dapat dirasakan oleh siswa dan masyarakat di sekitar Batujajar. Nurjaman juga menekankan pentingnya menginformasikan kepada publik bahwa SMK Cendekia kini menawarkan program konversi kendaraan listrik serta layanan servis untuk kendaraan listrik.
“Program PLN sangat sejalan dengan kurikulum kami. Kami ingin memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan menjadi bagian dari solusi untuk transportasi ramah lingkungan di masa depan,” ujar Nurjaman.
Lebih lanjut, Manajer Sub Bidang Komunikasi dan TJSL, Irfan Saputra, dalam sambutannya menekankan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari pilar pendidikan TJSL, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi generasi muda menyongsong transformasi industri otomotif menuju era elektrifikasi.
“Kami melihat peningkatan kendaraan listrik di jalan sebagai peluang sekaligus tantangan. Melalui program ini, kami ingin mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, siap menghadapi kebutuhan tenaga kerja, dan menciptakan lapangan usaha baru, termasuk bengkel konversi kendaraan listrik,” jelas Irfan.
PLN berkomitmen untuk menyiapkan infrastruktur pendukung, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), bekerja sama dengan mitra pelaksana, Filantra. Irfan juga menegaskan bahwa PLN akan fokus pada dukungan teknis dan pemberdayaan, sementara pihak sekolah dan mitra akan memegang peran utama dalam aspek teknis perakitan kendaraan listrik.
Dengan kolaborasi ini, SMK Cendekia Batujajar diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelatihan, tetapi juga laboratorium inovasi kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Lulusan diharapkan memiliki kompetensi tinggi, siap kerja, dan mampu menciptakan peluang usaha baru di sektor otomotif berbasis listrik.
“Kick off ini adalah langkah awal. Ke depan, akan ada banyak kegiatan dan pelatihan lanjutan untuk siswa dan masyarakat agar dampak program ini dapat optimal dan berkelanjutan,” tutup Irfan.