BLORA, (beritaku.net) – Upaya mendorong percepatan kebangkitan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengajak organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membeli parsel dari UMKM lokal Blora.
Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H ini dengan membeli parcel lebaran produk UMKM Kabupaten Blora.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora Kiswoyo mengatakan, pihaknya bersama Dekranasda Blora menyediakan tiga jenis paket parsel lebaran produk lokal. Dengan harapan dapat membantu pemasaran gemar belanja produk UMKM Kabupaten Blora.
Tiga jenis paket parsel UMKM tersebut, yaitu paket sakinah dengan harga Rp 200 ribu, paket mawadah dengan harga Rp 250 ribu, serta paket warohmah dengan harga Rp 300 ribu.
Permintaan disampaikan Bupati Blora, Arief Rohman melalui surat yang ditujukan kepada kepala OPD dan Direktur BUMN/BUMD di wilayah Kabupaten Blora melalui Dindagkop UKM Kabupaten Blora mengajak membeli parcel lebaran produk UMKM Kabupaten Blora.
“Tujuannya dalam rangka kebangkitan pelaku UMKM Kabupaten Blora pasca pandemi Covid-19. Melalui surat ini, kami harap partisipasi OPD dan BUMN/BUMD untuk membeli parcel lebaran produk UMKM Kabupaten Blora,” katanya.
Kiswoyo mengaku bersyukur ajakan untuk ikut melarisi paket lebaran produk UMKM mendapatkan respon dari stakeholder.
“Alhamdulillah sambil menunggu yang lain, ajakan melarisi paket lebaran produk UMKM telah mendapat respon dari BUMN BUMD dan Korpri,” terangnya.
Lebih lanjut Kiswoyo mengungkapkan, sistem pembelian paket parsel ini adalah berdasarkan pesanan pelanggan. Sehingga pihaknya tidak menyediakan stok dalam jumlah banyak bagi mereka yang akan membelinya.
“Nanti akan kita geser ke koperasi-koperasi di Kabupaten Blora, kita tawari juga. Kan banyak. Ada KSP, KPRI, siapa tahu mereka mau membeli juga,” lanjutnya.
Seperti diketahui, kegiatan tersebut berawal dari inisiasi Gubernur Jawa Tengah dalam pemulihan ekonomi paska pandemi, utamanya untuk pemberdayaan pelaku usaha kecil. Program itu diawali pada momentum lebaran tahun 2021. Saat itu Pandemi masih berangsur-angsur melandai.
“Di momen lebaran 2021 lalu, transaksi UMKM mencapai Rp 2 miliar. Transaksi serupa meningkat dua kali lipat menjadi Rp 4 miliar pada 2022. Sehingga tahun ini pemprov mendorong pemasaran produk UMKM di wilayah masing-masing,” jelas Kiswoyo saat ditemui wartawan.***