BLORA, beritaku.net — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan desa dan mendorong kemandirian ekonomi lokal, PT Agro Nusantara Tani Milenial (ANTaM) meluncurkan skema pembiayaan inovatif bagi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ingin bergabung dalam program Pertanian Anti Rugi.
Melalui program ini, PT ANTaM memberikan pinjaman sebesar Rp30 juta tanpa bunga kepada Bumdes yang siap bergabung sebelum Dana Desa dicairkan. Dana tersebut digunakan secara khusus untuk membayar sertifikasi konsep dan skema bisnis pertanian berasuransi, yang menjadi fondasi utama dari sistem pertanian anti rugi.
“Rp30 juta ini bersifat sekali bayar untuk selamanya. Bumdes yang sudah bergabung akan mendapatkan akses permanen terhadap fasilitas dan sistem pertanian anti rugi yang kami kembangkan,” ujar Jeremy Mario, Direktur Operasional PT ANTaM.
Setelah Dana Desa cair, Bumdes cukup mengembalikan pinjaman Rp30 juta tersebut tanpa bunga kepada PT ANTaM. Tidak ada biaya tambahan atau bagi hasil. Semua keuntungan usaha sepenuhnya menjadi milik Bumdes.
“PT ANTaM tidak mengambil satu persen pun dari hasil usaha. Kami hanya mendampingi dan mensertifikasi agar kegiatan pertanian ini berjalan dengan standar yang jelas dan risiko yang minimal,” tambah Jeremy.
Program ini juga mencakup pendampingan penuh selama satu tahun, mulai dari Penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya), Pendampingan teknis dan administratif, Pembuatan dan pelaksanaan SOP, dan Proses klaim jika terjadi gagal panen
Tujuannya jelas: setelah satu tahun, Bumdes bisa mandiri dan profesional dalam menjalankan bisnis pertanian berasuransi.
Lebih lanjut, Jeremy menegaskan bahwa program ini bersifat sukarela, bukan paksaan. Namun ia optimistis, skema ini bisa menjadi solusi nyata bagi pengelolaan Dana Desa yang aman, produktif, dan berkelanjutan dalam sektor ketahanan pangan.
“Kalau dana ketahanan pangan desa dikelola lewat skema ini, maka nilainya akan tetap utuh dan bisa berkembang. Tidak hilang karena gagal panen atau sistem usaha yang tidak terstruktur,” tutupnya